Kamis, 16 Desember 2010

One Hour With Agnes

Kalau Jennifer Lopez sempat menyebut dirinya J.Lo, Christina Aguilera sampai sekarang masih mengibarkan bendera Xtina, kita punya Agnes Monica yang sekarang juga dikenal dengan sebutan Agnezmo (paling tidak begitulah dia menyebut dirinya di akun twitter-nya, @agnezmo).

Alright, so here we go. Jadi akhirnya semalam saya nonton konser (atau mini concert) Agnezmo di salah satu club di Jalan Magelang.
Well, saya bukan tipikal orang yang suka menonton konser, maksud saya, mengantri masuk ke venue, berdesak-desakan, berdiri sepanjang konser sampai pegal, ah, siapa yang mau seperti itu?! *ngaca woi! Kemaren dating konser juga khan?!*

Lalu kenapa akhirnya saya datang ke konser Agnezmo? Begini kisahnya *halah*, jadi seminggu sebeluh hari H konser, sudah banyak ajakan untuk nonton konser bareng, tapi berhubung keuangan tidak memadahi, saya hanya bilang, “Ntar kalau THR turun, aku ikut nonton”. Ternyata sampai Rabu (15/12) malam pun, ATM masih berisi tujuh ratus sekian rupiah. Nah, hari Kamisnya, saya bilang ke diri saya sendiri, “Kalau malam ini ATM keisi, saya bakal nonton Agnes Monica!”

Lha kok ya pas pulang kantor jam 10, saya iseng ngecek ATM via telpon di rumah, dan ternyataaaa… sudah berisi sekian ratus ribu rupiah! Ya sudah tho, janji (pada diri sendiri) harus ditepati. Saya telpon beberapa teman, dan blablabla dan blablabla, dan saya sudah berada di tengah-tengah kerumunan orang-orang yang menunggu neng Agnes. Total rombongan saya ada dua belas orang.

*tengok kanan, tengok kiri*. Ya.. ya.. lengkap semua jenis ada di club malam itu. Kimchil-kimchil, jelas banyaaak; manusia-manusia eksis yang sering beredar, banyak juga; mbak-mbak dengan dandanan super-rempong; mas-mas gay yang berusaha ngondek sesedikit mungkin; sampai mbak-mbak berjilbab yang tampak agak risih berada di dalam club, ada semua. Oh iya, ada beberapa bapak-bapak dan ibu-ibu, plus, ada yang bawa anak balita cobaaaa!!!! (Come on, mommy, it’s not a good thing to put your kid inside a smoke chamber!)

Oke, cukup mengomentari para hadirin dan hadirot. Now, Agnes Monica.

Outfit, menurut saya biasa aja, seperti mau jogging di Sunday Morning UGM, tapiii.. ga ada khan yang sunmor-an pake breast holder (bukan BH lho, saya ga tau sebutannya, maklum bukan orang fashion) yang menyangga bagian bawah dada itu lho.. ah, sudahlah, ini ada gambarnya. Catchy?! Of course.



Suara, jelas beniiiing… tak perlu diragukan. Hanya saja, Agnes agak memaksakan suara tingginya di salah satu lagu (lupa lagu apa), tapi kedengerannya jadi seperti teriak-teriak.
Dance? She’s still the best in her class, because she’s the only one! Belum ada khan penyanyi Indonesia yang bisa menandingi her choreography and her move?! Tapi, kalau saya pribadi, entah kenapa masih belum bisa merasakan greget, dan belum bisa ikut merinding ketika melihat Agnes and her Nezindahood dancers (bener ga sebutannya?).
Nah, yang mau saya komentari juga adalah tentang penggunaan bahasa. She did bilingual in the concert (well maybe in every concertshe did), dan itu keren sekali, untuk yang mengerti dan sangat fasih berbahasa Inggris. Sayangnya, tidak semua penonton konser malam itu bisa berbahasa Inggris (entah kenapa saya yakin sekali akan hal ini). Well, jika mereka berteriak histeris saat Agnes berusaha berinteraksi dengan Bahasa Inggris, saya yakin itu karena ada energi luar biasa yang mereka berikan untuk Agnes, bukan karena mereka benar-benar mengerti dan paham.

My favourite? Temperature of course, yang menjadi penutup konser malam itu. I just love the song, and the choreography. Sayangnya tidak dijadikan single dan tidak dibuat videoklipnya.

So, I’m gonna give eight out of my ten fingers to your one hour concert, Agnes.

PS. You are not the only one under the spotlight, girl. Some of your beloved soldiers are just too cute to see.

[gamabr diambil dari @FansAgnesMonica disini --> http://plixi.com/p/63442204]

4 komentar:

  1. blog info center, payroll THR sdh masuk hueheheh.

    BalasHapus
  2. Wah.. Kamu juga melihat mbak-mbak berkerudung itu, ya..
    Aku juga mengamatinya..
    Bagaimana dia merasa tidak nyaman berada di tempat itu semalam..

    Aku juga setuju tentang dancernya.. Agnez memang luar biasa dengan suaranya.. Tapi kemegahan konser Agnez semalam juga berkat dancer-nya yang kalau aku boleh bilang, well.. WOW.. (You know what I meant) ;)

    Kalau aku bilang, konser Agnez semalam jg (harusnya bukan untuk semua kalangan). Maksudnya, dari segi tempat dan waktu, rasanya kurang pas bila anak-anak dan mbak-mbak berkerudung ikut nimbrung. Memang, saat konser berlangsung Boshe terlihat penuh sesak. Tapi ketika konser berakhir pun masih banyak yang tetap tinggal dan menikmati suasana club.

    Sekian.

    ♡ ♡ ♡

    BalasHapus
  3. Felix, saya sih cinta mati sama ni penyanyi :-D
    Cuman saya suka dengan ulasan ini, karena berimbang, disebutin kelebihan dan kekurangan Agnezmo, bahkan masalah penontonnya juga hahay...

    Thanks buat review nya

    BalasHapus
  4. Wah I missed the event. Btw, real singing or lips-sync?

    BalasHapus