Minggu, 30 Mei 2010

Dream and World No Tobacco Day

Tidak terasa sudah seminggu saya belum doyan untuk merokok lagi. Lucunya, ternyata seminggu tanpa rokok saya ini ternyata bertepatan dengan World No Tobacco Day.


Kenapa tidak doyan merokok lagi? Apakah karena ada yang menyuruh? Atau karena paru-paru saya sudah terlalu penuh dengan nikotin? Atau karena saya ingin lebih hemat? Tidak.

Titik mula saya tidak doyan merokok lagi adalah karena mimpi. Superficial sekali ya? Tapi itulah kenyataannya. Seminggu lalu saya bermimpi berbincang-bincang dengan malaikat kematian (ini serius). Banyak yang tanya seperti apa wujudnya malaikat kematian itu ketika saya bercerita pada mereka. Saya bilang ya seperti manusia biasa. Terus dari mana saya tahu kalau dia itu adalah malaikat kematian? Ya karena dia mengatakannya pada saya.

Percakapan kami adalah di ruang makan rumah saya. Dia bercerita bagaimana dia menjemput mereka yang sudah habis waktunya di dunia, kemudian membawa mereka “pulang”. Mirip lah sama film City of Angel yang dibintangi Meg Ryan dan Nicolas Cage.

Intinya adalah, di akhir percakapan kami, dia mengatakan bahwa di masa sekarang ini, akan ada banyak kematian karena rokok.


Paginya, saya yang biasa merokok dan ngopi setelah bangun tidur, tak merasakan keinginan untuk menambah asupan nikotin dan tar ke paru-paru saya. Pernah sekali saya menghisap rokok lagi karena sekedar “kepingin” melihat teman saya yang tampak nikmat sekali dengan hisapan-hisapan rokonya. Namun dua hisapan rokok itu berasa hambar di mulut saya. Tak ada nikmatnya. Dan sampai sekarang saya memang belum kepingin lagi untuk mengisi paru-paru saya dengan asap rokok. Ya, semoga saja saya tidak akan pernah kepingin lagi.






------

Jujur saja, mimpi itu memang sangat berpengaruh pada saya beberapa hari setelahnya. Saya mulai memikirkan hidup yang menurut orang Jawa “mung mampir ngombe” alias cuma mampir minum saja. Perpanjangannya? Saya mulai memikirkan tentang bagaimana memperbaiki kualitas hidup saya dan bagaimana saya bisa menjadi lebih berguna di masa hidup yang hanya singkat ini.

Apakah saya sudah berhasil? Belum. Namun saya sedang berusaha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar