Generasi kita bukanlah generasi pencipta. Itulah yang kadang
terlintas di pikiran saya.
Generasi sebelum kita adalah generasi yang mengembangkan—atau
mungkin mengeksploitasi—warisan dari generasi pencipta yang lahir jauh sebelum
kita. Mereka mengembangkan segalanya dengan begitu cepat dan kadang mungkin tak
memperhatikan hal lain yang mungkin akan menyertainya.
Generasi sekarang sebenarnya bisa dibilang tinggal menikmati
hasil kerja keras dua generasi sebelumnya, namun dibalik semua kenyamanan itu,
kita punya tugas yang sama beratnya dengan dua generasi sebelumnya. Tugas tersebut
adalah memperbaiki dan menata kembali apa yang terlewatkan oleh generasi
sebelumnya.
Saya pernah mendengar sebuah mitos tentang generasi ketiga,
ibarat sebuah perusahaan keluarga, generasi pertama adalah perintis, generasi
kedua adalah yang mengembangkan dan menjadikan perusahaan tersebut berjaya, dan
generasi ketiga adalah yang meruntuhkannya.
Kita adalah generasi ketiga tersebut. Menikmati sambil
ongkang-ongkang kaki atau mempertahankan apa yang ada agar generasi seanjutnya
bisa menikmati hal yang sama, itu adalah pilihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar