Kali ini saya berada di Jakarta. Ya, sekali lagi saya
berasil melakukan perjalanan keluar Jogja sendirian, walaupun kesendirian saya
hanya selama di pesawat, karena akhirnya seorang sahabat menawarkan diri untuk
menjemput di Bandara Halim Perdanakusuma.
Jakarta selalu membuat saya kagum karena memiliki daya tarik
tersendiri. Banyak orang—termasuk beberapa teman dekat saya—entah kenapa begitu
terpikat dengan daya tarik tersbut sehingga rela meninggalkan kota kelahirannya
dan berjuang untuk bertahan hidup di sela-sela hutan beton ibukota. Semua
dilakukan atas nama karier dan masa depan yang lebih cerah.
http://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/01/5d/4f/f4/mandarin-oriental-jakarta.jpg |
Jakarta ibarat seperti perempuan high-maintance yang cantik dan
ber-body sempurna, mungkin seorang model, atau seorang model yang juga anak
konglomerat, dan masih single. Banyak sekali lelaki yang berbondong-bondong
untuk memenangkan hatinya, tapi sayang ia sangat angkuh dan hanya lelaki yang
bernyali besar—dan mungkin tidak tahu malu—yang berani mendekatinya.
Saya lebih memilih untuk mengagumi perempuan ini dari jauh, persis
seperti ketika melihat Cameron Diaz atau Charlize Theron di tivi atau majalah.
Kagumi saja dari jauh, jangan sekali-kali bermimpi untuk bisa memiliki atau
bahkan mendekatinya.