Ada satu pandangan baru tentang masa depan dari Sophia
Latjuba di Press Conference Earth Hour Indonesia Kamis lalu. Perempuan cantik
yang tahun ini membantu mengkampanyekan #BeliYangBaik ini bercerita bahwa ia
pernah membaca sebuah buku atau dokumenter—yang ia sendiri lupa apa judulnya—yang
menceritakan tentang satu kemungkinan masa depan yang akan terjadi.
![]() |
Tuh, mbak Sophia lagi cerita. |
Masa depan yang digambarkan Sophia bukanlah masa depan
dengan teknologi futuristik seperti yang sering kita lihat di film-film sci-fi.
Masa yang digambarkan adalah masa depan depan seperti masa lalu. Jangankan
mobil terbang, mobil konvensional seperti yang ada sekarang pun tidak akan
berguna. Peradaban manusia mengalami kemunduran karena semua sumber daya alam
sudah dihabiskan di masa ini. Dihabiskan oleh generaasi kita.
Hal ini bukannya tidak mungkin terjadi. Bahan bakar fosli
suatu saat nanti akan habis, dan itu adalah satu hal yang pasti. Sayangnya,
kita seolah tak peduli, karena kita tahu benar, bukan generasi kita yang akan
merasakannya.
Saya ingat pernah menyaksikan satu tayangan—kalau tidak
salah di Discovery Channel—tentang teknologi solar system yang (katanya) sudah
ditemukan sejak abad ke-19. Konon teknologi tersebut sudah sempat dikembangkan
dan sudah siap diuji, sayangnya Perang Dunia akhirnya membuat solar system yang
telah terpasang itu harus dibongkar kembali untuk membantu memenuhi kebutuhan
perang.
Tampaknya sejak saat itu solar sytem seolah menjadi kisah
yang terlupakan. Generasi kita—yang sudah terlanjur mengalami ketergantungan
pada bahan bakar fosil—menganggap solar system sebagai satu hal yang sama
sekali baru.
Seandainya jumlah uang di rekening tabungan saya sebanyak
yang dimiliki Donal Trump, mungkin saya akan menginvestasikannya untuk
pembangunan solar system raksasa agar bisa menggantikan PLTU Paiton. Sayangnya,
di saat waktu itu tiba, mungkin saya sudah tidak ingat lagi bahwa saya pernah
membuat tulisan ini.
![]() |
http://img2.bisnis.com/bandung/photos/2014/05/13/504202/pltu-paiton-antara.jpg |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar